Senin, 11 November 2013

Sistem Informasi Manajemen ATM Bank


Profil BankCIMB Niaga
            PT Bank CIMB Niaga Tbk atau CIMB Niaga berdiri pada 1955. Saat ini, CIMB Niaga merupakan bank terbesar kelima si Indonesia jika dilihat dari sisi aset. Selain itu, pprestasi, keunggulannya pada bidang pelayanan naasabah dan pengembangan manajemen cukup diakui dalam dunia perbankan Indonesia.
Layanan atau fasilitas Bank CIMB Niaga
ATM
            Nikmati layanan CIMB Niaga melalui ribuan mesin ATM yang tersebar dan link ke ATM Bersama & Prima, MEPS (Sistem Pembayaran Elektronik Malaysia) dan VISA Plus di seluruh dunia.
Phone Banking 14041
            Kapanpun Anda membutuhkan bantuan atau memiliki pertanyaan mengenai perbankan, cukup hubungi 14041 untuk mendapatkan informasi aktual. Bahkan transaksi keuangan dapat dilakukan melalui telepon Anda. Phone Banking dapat dihubungi 24 jam dari manapun, di Indonesia atau luar negeri.
CIMB Clicks
            
Sebuah layanan instan perbankan menggunakan koneksi internet yang memungkinkan Anda untuk melakukan transaksi perbankan tanpa harus meninggalkan kursi Anda. Keamanan bukanlah sebuah persoalan dalam layanan ini; kami menggunakan captcha (kode alfanumerik acak) untuk memastikan bahwa respon dihasilkan oleh manusia, dan secureword(kode yang dibuat sendiri oleh pengguna) untuk menunjukkan bahwa Anda berada di situs yang benar milik CIMB Niaga.
Daftarkan diri Anda melalui 
www.cimbclicks.co.id
Go Mobile
            
Akses terluas dan tercepat… Itulah gambaran kami tentang Go Mobile. Kami memahami tingginya mobilitas dan kebutuhan Nasabah kami akan transaksi perbankan yang tepat waktu. Apapun perangkat mobileyang digunakan, aktivitas perbankan Anda hanyalah sejauh sebuah tapsaja...kapanpun di manapun. Transaksi mobile juga dapat diakses melalui SMS Menu. Daftar sekarang juga dan nikmati mobilitas perbankan tak terbatas.
Self Service Terminal (SST)
            
Layanan perbankan dengan layar sentuh dan tampilan menarik yang akan memudahkan Anda dalam melakukan transaksi non-tunai.
Self Service Terminal (SST)
            Layanan perbankan dengan layar sentuh dan tampilan menarik yang akan memudahkan Anda dalam melakukan transaksi non-tunai.
Transaksi Setor Tunai
            
Menyetorkan uang tunai Anda tidak lagi melalui berbagai prosedur yang menyita waktu. Cukup gunakan CDM (Mesin Setor Tunai) kami untuk menyetor uang tunai  ke rekening CIMB Niaga lainnya.
Daftar Billing Provider
            
Lihat biller apa saja yang dapat Anda akses saat melakukan transaksi perbankan melalui layanan akses elektronik kami.
Rekening Ponsel
            
REKENING PONSEL
 Pertama di Indonesia!  Transfer uang GRATIS antar nomor ponsel, tanpa rekening bank.  Tarik tunai bisa dengan ponsel di ATM CIMB Niaga mana saja.
Digital Lounge
            
Menatap masa depan dalam perbankan ritel, CIMB Niaga menciptakan kantor cabang masa depan yang dinamakan CIMB Niaga Digital Lounge. Sebuah konsep perbankan yang menyatukan teknologi terbaru untuk memberikan pengalaman perbankan yang cepat dan tidak merepotkan bagi nasabah perbankan ritel.
Digital Lounge dari CIMB Niaga dikelola oleh Digital Banking Manager yang akan memberikan solusi bagi nasabah perbankan individual.

Sistem Pemrosesan Transaksi ATM
ATM memberikan kelebihan lain seperti informasi saldo serta melakukan
berbagai pembayaran dalam waktu yang sangat cepat melalui pendebetan. Salah satu produk perbankan yang memberikan pelayanan dan kemudahan kepada nasabah perbankan adalah ATM (Anjungan Tunai Mandiri). ATM
Ada limakepuasan yang dapat dirasakan nasabah bila bertransaksim dengan
ATM, yaitu:
1.Kemudahan penggunaan jasa perbankan.
2.Keleluasaan waktu pelayanan selama 24 jam.
3.Kecepatan dan ketepatan pelayanan.
4.Keamanan pelayanan.
5.Keanekaragaman jenis pelayanan

Secara umum fungsi ATM mungkin sudah diketahui oleh kebanyakan
orang, yaitu dapat melakukan penarikan uang tunai (cash withdrawal), namun
selain itu masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan kita
sebagai nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti:
1. Informasi Saldo.
2. Pembayaran tagihan handphone yang menggunakan SIM
Card Telko msel, Satelindo dan IM3 SMART Indosat.
3. Pembayaran kartu kredit.
4. Pembayaran telefon.
5. Pembayaran pinjaman/personal loan
6. Pemindahbukuan (over booking).
7. Pengubahan PIN

            ATM ini merupakan sebuah alat yang digunakan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan nasabah sendiri. Dengan penggunaan ATM ini nasabah dapat mencetak data transaksi yang dilakukan pada saat itu juga. Proses pengolahan data pada ATM terjadi pada saat nasabah memasukkan kartu ATM dan melakukan transaksi sehingga data tabungan nasabah dapat menunjukkan berkurang maupun bertambah sesuai dengan transaksi yang dilakukannya.
ATM yang dipasang oleh pihak perbankan untuk mempermudah nasabah dalam menarik uang dan transaksi lain. Adapun sistem dan prosedur operasional yang dilakukan adalah sebagai berikut;
a. Persiapan Restocking/Replenishment
Monitoring ATM, adalah merupakan aktivitas pemantauan secara berkala
kondisi ATM-ATM yang dikelola ATM Regional Center(ATM RC) melalui
terminal B24, untuk mengetahui status dan saldo ATM, sebagai acuan untuk  menindaklanjuti EDMS (Electronic Delilens Manitoring System) permasalahan
yang terkait.

 Adapun pemantauan dilaksanakan sebagai berikut;
1.Monitoring ATM dilakukan secara berkala pada hari kerja mulai jam
08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB.
2.Khusus di luar jam kerja atau hari libur pelaksanaanya tergantung dari
kondisi ATM-ATM yang dikelola masing-masing ATM RC.
3. Monitoring dilakukan oleh Pemimpin ATM RC atau petugas yang ditunjuk.
4.Hasil monitoring ATM dicatat dalam sebuah registrasi tabulasi atau white board.

b. Penyedian Uang
Permintaan uang ke cabang sentra kas harus dikendalikan dengan baik atas dasar prediksi kebutuhan kurang lebih dua hari untuk masing-masing ATM Dilakukan penyortiran uang okleh petugas cash vault dan petugas restocking terhadap uang palsu, uang tidak layak pakai (lusuh) atau pecahan yang tidak sesuai untuk segera di-register dan dikembalikan ke cabang sentra kas guna mendapatkan pergantian sesuai dengan pendekatan ATM RC dengan cabang sentral kasnya.

c. Pelaksanaan Restocking
Restocking dilaksanakan oleh para petugas yang telah ditunjuk oleh Pemimpin ATM RC, yang terdiri dari petugas restocking, supir dan petugas keamanan, dimana dalam implementasinya melakukan sesuai dengan fungsinya.
d. Hardware dan komunikas
Apabila terjadi kerusakan hardwaremesin ATM (berikut sarana
pendukungnya) serta gangguan komunikasi maka ATM RC harus segera melaporkan kepada provider/vendor pada kesempatan pertama yakni pihak yang
ditunjuk untuk melakukan perbaikan

Bentuk dari sistem jaringan kerja serta peralatan pendukung yang
diterapkan suatu perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi bentuk dan
kecepatan pengolahan data. Ada dua metode pengolahan data elektronik yang
pada umumnya dapat diterapkan dalam si
stem informasi akuntansi adalah:
1.Batch Processing
2.Immediate Processing(On-line Processing)
Penjelasan atas masing-masing metode ini adalah sebagai berikut:


1. Batch Processing
Sistem pengolahan data secara Batch atau tumpuk pada dasarnya dilakukan
secara periodik atau nerkelompok, artinya data yang akan diproses dikumpulkan dan disimpan dulu sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat ditentukan secara periodik. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.
Sistem Batch processingjuga disebut sebagai delay systematau sistem
tunda. Karena tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau ditunda
dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Deng
an adanya tenggang waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan proses
berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu istilah yang
digunakan untuk tenggang waktu tersebut

Pengolahan data dengan sistem batch processingpada umumnya
merupakan himpunan dari beberapa jenis kegiatan atau tahapan yang disebut run. Dengan suatu program khusus, setiap run melaksanakan satu tahap atau lebih pengolahan data. Selain itu, setiap run harus diselesaikan sebelum run berikutnya dilaksankan, artinya dilaksanakan satu demi satu secara bertahap. Sesuai dengan sistemnya, proses bertahap ini dilaksanakan secara berkelompok. Jadi setelah suatu run diselesaikan, operator komputer harus mempersiapkan fileyang diperlukan untuk runberikutnya. Sistem batch processingini cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-filetidak segera dimuktahirkan (update), dan laporan-laporan disajikan secara periodik

2. Immediate Processing(On-line Processing)
            Sistem immediate processing atau on-line processing adalah sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya, setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu menunjukkan status yang mutakhir. Pendekatan immediate processing ini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem yang memerlukan informasi yang selalu mutakhir

Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem immediate processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual Display Terminal
(VDT). Perangkat input-outputini memasukka n dan menerima data secara langsung untuk menerima outputdigunakan monitor. Proses transaksi yang
terjadi di mesin ATM ini akan diolah langsung ke dalam perangkat data tersebut
sehingga data transaksi dapat ditampilkan pada layar monitor yang berada di
mesin ATM pada saat itu juga.


Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
            Secara keseluruhan sistem yang ada di Bank CIMB Niaga sudah mencapai taraf pengelolaan yang baik dengan kategori ERP software, dengan pengawasan yang berlapis baik itu tingkat Unit, Cabang, Wilayah Maupun Pusat, sehingga dalam kegiatan operasional lebih terjamin akan keamanan dan kepuasan nasabah.
B. Saran
            Tetap konsisten dalam pelayanan terbaik Bank CIMB Niaga sesuai dengan filosofi perusahaaan.

Sumber:


Sistem Informasi yang Diterapkan Pada Organisasi Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
Di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat, BRI Sebagai bank transaksional terus menerus memperluas ragam produknya dengan menawarkan rangkaian jasa yang sangat beragam untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik para nasabahnya. Adapun produk dan jasa dari BRI antara lain:
Jenis
Produk atau Jasa
Simpanan
Tabungan BRI, Deposito, Giro BRI
Pinjaman
Pinjaman Mikro, Ritel, Kredit UKM, Program, Kredit Usaha Rakyat
Jasa Bank
Jasa Bisnis, Jasa Keuangan, Jasa Lain, Kelembagaan, E – Banking, Treasury, Internasional
Produk Konsumer
Kartu Kredit, Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Multi Guna (KMG)
Produk Investasi
DPLK, ORI & SR, Jasa Wali Amanat, Jasa
Jenis
Produk atau Jasa

Kustodian
Produk Prioritas
Produk,layanan,privileges, Reksa Dana, Kartu BRI Prioritas,
Banyaknya kantor cabang, koordinasi yang belum berjalan dengan baik dari kantor pusat hingga unit terkecil, dan beragamnya produk BRI tentu membutuhkan sistem pengelolaan dan pengawasan yang baik agar tidak terjadi penyimpangan dalam menjalankan bisnis. Banyaknya kantor cabang tersebut dapat mempersulit BRI untuk mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan. Demikian halnya dengan masalah perkembangan produk yang ada dalam tiap kantor cabangnya. BRI juga belum melibatkan Business Intelligence pada proses bisnisnya. Padahal untuk bersaing dalam persaingan yang sangat ketat saat ini, perusahaan perlu mengetahui kondisi internal perusahaannya sehingga perusahaan dapat mengetahui posisi mereka dalam pasar yang pada akhirnya akan mempermudah perusahaan dalam pengambilan langkah selanjutnya .
Mengetahui adanya permasalahan terkait dengan proses bisnis dan pengendalian internal, BRI memutuskan untuk menerapkan IT dalam mengakuisisi sistem informasi atau teknologi informasi yang akan dibahas sebagai berikut.
APLIKASI YANG DIGUNAKAN
Untuk menanggapi permasalahan yang dihadapai oleh BRI seputar proses bisnis perbankan, maka BRI telah mengimplementasikan beberapa sistem informasi sebagai berikut :
Core Banking System (CBS)
Aplikasi real time online yang menghubungkan kantor pusat dengan unit BRI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Selama tahun 2007 telah dilakukan penambahan unit kerja online yaitu dengan mengimplementasi aplikasi Core Banking System yang disebut aplikasi BRINETS pada 720 BRI Unit. Dengan implementasi ini jumlah BRI Unit yang terhubung secara real time online pada tahun 2007 bertambah sebanyak 720 lokasi menjadi  1.690 lokasi, tersebar di tiga wilayah waktu.
 Electronic Banking
Untuk melayani nasabah 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, BRI secara terus menerus melakukan penyempurnaan dan pengembangan fitur-fitur layananelectronic banking. Melalui media elektronik memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui ATM, phone banking, electronic fund transfer, dan mobile phone. Dengan menggunakan BRI Card, nasabah dapat melakukan transaksi tunai dan non tunai di lebih dari 1.262 ATM BRI, lebih dan 28.226 ATM Bersama, ATM Prima dan ATM Link, ratusan ribu ATM berlogo Cirrus dan Bankcard.
Enterprise Data Model
Enterprise Data Model, penyediaan monitoring tools, dan pengembangan query builder untuk mendukung pengembangan operasional bank secara lengkap dan terpadu. Enterprise Data Model  juga digunakan untuk memberikan kemudahan kepada bisnis dalam membuat laporan-laporan sesuai kebutuhan internal dan eksternal.
Business Continuity Plan  dan Disaster Recovery Plan
Untuk menjaga kepercayaan nasabah dan untuk meminimalisi resiko operasional dari gagalnya sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi, Bank BRI telah menyiapkan BusinessContinuity Plan dan Disaster Recovery Plan yang merupakan bagian dari Business Continuity Management Perusahaan. Secara periodik dilaksanakan uji coba pada sistem aplikasi dan infrastruktur yang kritikal, dengan tujuan agar kegiatan usaha BRI dapat tetap berjalan saat terjadi gangguan pada sarana teknologi informasi yang dipergunakan. Selam itu, BRI juga menyiapkan Disaster Recovery Center (DRC) pada lokasi yang berbeda dengan Data Center sebagai fasilitas pengganti jika Data Center mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi, seperti tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer, kebakaran, ledakan atau kerusakan pada komputer.
Avaibility Jaringan Komuniksi
BRI harus menjaga dan memelihara availability jaringan komunikasi yang ada. Availability ini dilakukan derigan monitoring secara terus menerus melalui Enterprise Monitoring System serta redundancy dan diverifikasi media komunikasi dengan menggunakan satelit, terrestrial, dan wireless, sebab, BRI sebagai bank dengan jaringan kerja dan operasional yang terbesar di Indonesia serta adanya pertumbuhan dan pertambahan yang agresif dari unit kerja yang real time on-line.
Security System
BRI secara rutin melakukan evaluasi dan audit terhadap keamanan infrastruktur teknologi. Evaluasi dan audit ini dilakukan untuk mengurangi resiko kelemahan dan kerawanan terhadap keamanan infrastruktur teknologi informasi. Selain itu, BRI mulai melakukan inisiasi untuk sertifikasi Operational IT Security, yang comply terhadap standansasi (ISO 27001:2005) yang telah diakui secara internasional.
INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI
Diperlukan bagi Bank BRI untuk terus mengembangkan teknologi informasinya agar dapat bersaing dengan industri perbankan lain juga demi menciptakancompetitive advantage, maka, BRI dapat menerapkan sistem informasi sebagi berikut :
1.       1.      Business Intelligence
BRI Business intelligence System dikategorikan sebagai aplikasi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu pengguna mengambil keputusan bisnis secara lebih baik. Aplikasi ini mencakup aktivitas sistem pendukung keputusan, query, reporting, online analytical processing (OLAP), statistical analysis, forecasting, dan data mining. Singkat kata, Business intelligence dibutuhkan untuk mengubah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan-keputusan perusahaan dan proses bisnis.
Adapun kegunaan Business Intelligence System di Bank Rakyat Indonesia adalah :
1.       Menjadi Bank terkemuka yang ditunjang dengan penggunaan SI/TI di Indonesia
2.      Mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan Informasi pengambil keputusan bagi pihak manajemen dalam proses bisnis
3.      Forecasting

2.      Customer Relationship Management (CRM)
Customer Relationship Management merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. CRM mengintegrasikan strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi.CRM menyimpan informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut.
Tujuan CRM yaitu :
1.       Menggunakan hubungan dengan nasabah untuk meningkatkan keuntungan
2.      Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
3.      Mendukung proses sosialisai produk berulang kepada nasabah
4.      Meningkatkan standar & prosedur pelayanan kepada nasabah
3.      Decision Support System (DSS)
Decision Support System (DSS) sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu.Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.
Tujuan  implementasi BRI Decision Support System yaitu :
1.       Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi  terstruktur
2.      Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3.      Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
4.      E-Learning System
E-Learning System adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada. Dengan  e – learning, karyawan dapat melihat modul-modul yang pembelajaran, mengambil tugas-tugas dan ujian yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain.
MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI
Secara garis besar, beberapa manfaat yang didapatkan BRI dengan melakukan investasi di bidang teknologi informasi tersebut antara lain:
1.       Kemudahan melakukan kontrol perusahaan
Implementasi teknologi informasi seperti CBS yang telah dilakukan oleh BRI menjadikan sistem yang ada dalam perusahaan tersebut menjadi terintegrasi. Kondisi ini tentu akan mempermudah perusahaan untuk mengetahui perkembangan bisnisnya setiap saat karena data yang ada dalam sistem tersebut adalah data yang online dan up to date dengan demikian perusahaan akan dapat mengetahui aktivitas sehari-hari dari tiap departemen dan kantor cabangnya. Dengan CBS, dapat menghubungkan kantor pusat dengan unit BRI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Kondisi ini tentu akan mempermudah perusahaan dalam melakukan kontrol untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam proses bisnis, dan apabila kesalahan telah terjadi perusahaan dapat langsung mengetahui sehingga perusahaan dapat meminimalisasi kerugiannya.
2.      Produktivitas Meningkat
Pengimplementasian berbagai jenis teknologi informasi pada BRI menyebabkan kinerja perusahaan menjadi lebih meningkat. Hal ini dikarenakan pengunaan teknologi tersebut dapat menciptakan kecepatan dalam bekerja dan juga memberikan tingkat akurasian yang cukup tinggi hal ini tentu akan dapat meningkatkan peroduktivitas perusahaan karena dengan tingkat kecepatan bekerja yang tinggi perusahaan akan memperoleh output yang lebih banyak dalam hal ini perusahaan dengan sumber daya yang tetap akan dapat melayani nasabahnya dalam jumlah yang lebih besar bahkan dengan digunakannya teknologi ini perusahaan dapat mengurangi sumber dayanya tetapi output atau banyaknya nasabah yang dilayani mengalami peningkatan. Melalui media elektronik seperti ­e – banking memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui ATM, phone banking, electronic fund transfer, dan mobile phone. Selain dengan penerapan teknologi informasi pada pelayanan terhadapa nasabah juga mampu menciptakan competitive advantage bagi BRI untuk bersaing dengan industri perbankan lain.
3.      Membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik
Keputusan kritis harus diambil dengan berbagai pertimbangan yang tepat untuk menentukan masa depan perusahaan. Dengan business intelligence, merupakan aplikasi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu pengguna mengambil keputusan bisnis secara lebih baik, kondisi ini tentu akan membantu top management untuk mengetahui kondisi perusahaan secara detail sehingga informasi yang didapatkan menjadi lebih lengkap. Informasi yang lengkap tersebut akan dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan, melakukan perencanaan bisnisnya di masa yang akan datang yang pada akhirnya informasi tersebut juga akan membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan strateginya.

Sumber :